Header Ads

Tuhan, Saya, "Kokolot" Dan Dukun


Kokolot di sini diambil dari bahasa sunda yang artinya orang yang di tuakan atau sesepuh.

Jadi pengen ketawa pas ngobrol sama "kokolot" di Burung Tungku tentang masalah jualan yang harus pakai bumbu.

Kokolot "Jang, jualan itu harus pakai bumbu biar banyak yang belinya dan laris manis tiap hari pasti habis!"

Saya "Pakai bumbu apa Pa? Saya juga ada bumbu banyak, ada bumbu kacang, cokelat, keju, pisang, kismis dll"

Kokolot "Bukan bumbu itu tapi pakai bumbu seperti penglaris atau pemikat biar usahanya semakin laris manis, trus kalau mau berangkat jualan itu waktunya harus di hitung dulu biar rezekinya itu tepat datangnya dan waktunya ga salah. karena tiap hari itu rezekinya beda beda, ada yang datang dari timur, barat, selatan, utara.  Kalau ga tahu coba tanya tanya ke orang pinter (dukun atau paranormal maksudnya) untuk menanyakan amalannya atau bagaimana cara mendapatkan penglaris yang bisa berbentuk barang, kalimah ataupun rajah alias isim!"

Saya " Oh kayak gitu Pa, bukanya hal itu masuk dalam kategori musrik Pa??"

Kokolot " Ya tidak atuh, kita di niatkannya tetep kalau meminta sama yang di atas. Hal ini cuma syarat aja. Semua yang kita kerjakan tergantung niatnya"

Saya " Oh ya atuh Pa nanti saya pikirkan dulu "

Dari percakapan di atas Saya mengambil kesimpulan betapa bodohnya (maaf) pemikiran orang ini, di dunia usaha ini tidak ada yang instant dan cepat (kecuali indomie).

Kenapa?? Karena bagi Saya ada 4 hal yang harus kita perhatikan jika ingin jualan kita laris manis.

Pertama, Biasakan diri kita untuk selalu berdoa agar dagangan kita selalu di berkahi oleh sang Khaliq.

Yang kedua, masalah jualan bagi saya jika ingin laris manis seperti kacang goreng itu butuh perjuangan dan kerja keras apalagi saat ini yang baru merintis dari nol. Proses stabilnya suatu usaha itu jaraknya sekitar 6 bulan sampai satu tahun karena yang paling sulit dalam berdagang itu adalah mencari pelanggan.

Yang ketiga, jika ingin dagangan kita laris manis, kualitas produk harus kita tingkatkan. Contohnya jika kita jualan martabak, buatlah martabak yang enak dan mantap dengan menggunakan bahan bahan yang baik serta halal dan dengan harga jual yang sesuai dengan kantong masyarakat di tempat kita berdagang karena selain dari kualitas yang kita utamakan aspek lain yang harus kita perhatikan adalah animo atau daya beli masyarakat ditempat kita berdagang.

Yang ke empat, selalu ramah kepada pelanggan dan sebisa mungkin memberikan senyum ramah apapun kondisi yang sedang kita alami. Karena pelanggan adalah raja. Apapun keinginan pelanggan kita sebisa mungkin harus kita penuhi. serewel apapun pelanggan itu mereka adalah aset kita yang berharga.

4 hal itu yang sebisa mungkin saya terpakan saat sedang berdagang. Tidak harus menghitung hari baik (kayak Krisdayanti) karena rezeki itu sudah ada yang mengatur tinggal kita nya saja yang harus berusaha karena Saya yakin dan percaya semua detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun  yang di ciptakan oleh Tuhan itu semuanya bagus, jadi kenapa kita sebagai makhluk-Nya Kita suka menganggap ada sebagian hari yang sial (apes) sedangkan yang menciptakannya saja ga pernah komplen.

Dan ga usah pakai isim, rajah ataupun penglaris karena Tuhan itu Maha Kuasa yang artinya Tuhan itu tidak membutuhkan perantara dalam bentuk apapun lagi, tinggal kita nya saja yang harus rajin berdoa dan meminta kepada-Nya karena Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang tidak akan pernah meninggalkan kita.

Semoga tulisan ini menginspirasi dan memotivasi sobat sobat semua.
Salam sukses.